Pencanaan dan pengawassan proyek

 BAB I  

PENDAHULUAN

 

 

LATAR BELAKANG 

Keberhasilan suatu pelaksanaan proyek pembangunan dan hasil-hasil  yang dicapai dipegaruhi oleh pemilihan metode pelaksanaan penjadwalan yang tepat serta diimbangi dengan kemampuan mengambil keputusan. Dalam menyongsong era pasar bebas, pelaku bisnis konstruksi harus meningkatkan kinerjanya untuk dapat bersaing dengan pelaku bisnis dibidang jasa konstruksi lainnya. Salah satu tolok ukur yang mencerminkan kinerja yang baik dari pelaku bisnis di bidang jasa konstruksi adalah ketepatan biaya, mutu dan waktu penyelesaian proyek sesuai dengan rencana.   Proyek adalah serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah dibuat. Kompleksitas yang terjadi selalu lebih rumit daripada yang kita kira. Hal ini diakibatkan karena adanya hubungan saling ketergantungan dari banyak faktor dalam pelaksanaannya.   Hal yang tidak kalah penting didalam suatu pelaksanaan proyek adalah apa yang disebut dengan manajemen proyek/konstruksi yang diterapkan pada seluruh tahapan proyek dimulai dari perancangan, perencanaan dan disain, sampai pada pelaksanaannya. Penerapan manajemen konstruksi yang signifikan adalah pada penjadwalan dan pengendalian proyek, untuk perencanaan proyek digunakan metode Analisis Jaringan Kerja (CPM, PERT, dan PDM) sedangkan untuk pengendalian proyek digunakan Metode Rekayasa Nilai, Identifikasi Varians, dan Konsep Nilai Hasil yang dibuat secara sistematis dan analitis. Pengendalian biaya dan waktu proyek pada studi kasus ini menyangkut Permasalahan terlambatnya waktu pelaksanaan pada pembangunan gedung Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah di Jl. Pahlawan no.14 semarang mengakibatkan biaya meningkat dari  rencana. 

Keterlambatan dan meningkatnya biaya pada saat pelaksanaan perlu diadakan pengawasan, evaluasi kinerja dan pengendaliannya. Pengendalian biaya yang kurang baik, tidak jarang menyebabkan biaya konstruksi proyek yang berbeda dengan biaya yang direncanakan.  Pengendalian proyek kostruksi dengan menggunakan Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept), adalah suatu metode yang mengintegrasikan hubungan antara biaya dan waktu serta memberikan gambaran tentang kondisi kelangsungan proyek tersebut









TUJUAN 

1.Untuk melakukan studi penelitian tentang pengendalian biaya dan waktu dengan Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept).  

2. Untuk mengetahui kinerja proyek pembangunan kantor camat kintap apakah pelaksanaannya telah dilakukan dengan optimal.

       3. Memprediksikan besarnya biaya yang tersisa dan waktu berakhirnya pelaksanaan proyek tersebut berdasarkan indikator saat pelaporan. 

       4. Melihat dari perkiraan yang tidak sesuai dengan rencana maka dapat dengan segera melakukan optimasi.



















BAB III

PENUTUPAN

III.1 KESIMPULAN

Dalam pelaksanaan suatu proyek, sauatu ketika dapat menyimpang dari rencana. Apabila terjadi suatu penyimpangan maka akan menghambat kelancaran proyek tersebut, dan disisi hal tersebut akan berdampak pada tiga varibel yang penting yang saling berkaitan, yakni biaya, waktu, dan mutu.  Maka dari itu pengawasan dan pengendalian proyek sangat diperlukan agar kejadian-kejadian yang menghambat tercapainya tujuan proyek dapat segera diselesaikan dengan baik.

2. SARAN 

 Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

 . Pihak perencana proyek harus mempertimbangkan dan memperhitungkan segala kemungkinan dan resiko yang bisa terjadi, sehingga tidak mengakibatkan kerugian dan kegagalan dalam pelaksanaan

.  Pengawas lapangan hendaknya selalu berada di lokasi proyek untuk mengontrol semua hasil pekerjaan sesuai dengan syarat – syarat yang telah ditentukan.

 Kontraktor proyek Jembatan Kali Serang  dalam hal ini) harus tetap memperhatian K-3, yaitu : 

1. Keselamatan kerja, khususnya keselamatan para pekerja. 

2. Keamanan kerja. 

3. Kesejahteraan pekerja / karyawan.   

. Persediaan material untuk keperluan proyek hendaknya diperhitungkan secara cermat sehingga tidak mengalami kekurangan atau kelebihan stok material yang digunakan sebagai bahan baku.

 . Sebelum semua peralatan dipergunakan maka pihak kontraktor harus mengecek terlebih dahulu sesuai dengan petunjuk teknis alat yang akan dipakai.  

Melakukan pengawasan terhadap para pekerja supaya  memakai alat-alat pengaman baik berupa sarung tangan, helm dan sepatu pelindung, serta memperingatkan pekerja agar jangan bertindak ceroboh yang bisa menimbulkan bahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain.  

Mobilisasi alat diusahakan tepat pada waktunya sehingga tidak menyebabkan keterlambatan pekerjaan di lapangan.

Menerapkan kaidah manajemen kontruksi yaitu perencanaan, perancangan, pengorganisasian, koordinasi dan pengawasan.  

Meningkatkan hubungan kerja sama dan pembagian tugas yang jelas antara unsur pelaksana proyek

Comments

Popular Posts